Kepala Kepolisian Resor Ternate AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K., M.H., melalui Kasi Humas Polres Ternate AKP Umar Kombong, S.H., menyampaikan klarifikasi resmi mengenai kondisi kesehatan salah satu mahasiswa bernama Ansorudin Banapon alias Olas (22) yang sebelumnya diberitakan melalui media WartaRepublik.Com usai mengikuti aksi unjuk rasa bersama Aliansi Maluku Utara di depan kantor DPRD Kota Ternate, pada Senin, (1/9/25).
Kasi Humas menjelaskan Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan medis dari tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Ternate dan RSUD Chasan Boesorie, dapat dipastikan kondisi yang dialami Olas bukan disebabkan oleh tindak kekerasan fisik, melainkan akibat penyakit bawaan berupa batu ginjal di sebelah kiri dengan ukuran kurang lebih ±4 cm. Sabtu, (6/9/25).
Hasil pemeriksaan CT Scan, rontgen, serta USG perut menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, robekan pada organ vital, patah tulang, maupun cedera kepala, dada, atau perut, ungkap AKP Umar Kombong, S.H.
Adapun kronologi perawatan medis, mulai dari tanggal 1 September 2025, Olas dibawa oleh anggota Polres Ternate ke RS Bhayangkara dengan keluhan nyeri pada pinggang kiri dan seluruh badan. Setelah mendapatkan penanganan awal serta obat-obatan, ia diizinkan menjalani rawat jalan dan dipulangkan.
Pada tanggal 2 September 2025 pagi, Olas kembali dibawa ke RS Bhayangkara dengan keluhan serupa, ditambah buang air kecil bercampur darah. Setelah dilakukan pemeriksaan rontgen, terdeteksi adanya batu ginjal pada bagian kiri. Ia kembali diperbolehkan rawat jalan.
Kemudian pada sore hari, Olas kembali mengeluh nyeri pinggang hebat, lemas pada kedua kaki, serta kencing bercampur darah. Ia segera dirujuk ke RSUD Chasan Boesorie untuk perawatan lanjutan. jelas Kasi Humas.
Selanjutnya pada tanggal 3 September 2025, Olas dilakukan Pemeriksaan USG perut, rontgen dada, serta CT Scan pinggang dan menunjukkan adanya batu ginjal kiri berukuran ±4 cm. Tidak ditemukan cedera akibat kekerasan.
Hingga kini, pasien mendapatkan perawatan intensif oleh dr. Rahmi, Spesialis Saraf, dan dr. Yutha, Spesialis Urologi. Terapi yang diberikan meliputi obat anti-nyeri, vitamin saraf, serta anti-radang. Kondisi kedua kakinya kini telah membaik, dan untuk rencana tindakan lanjutan batu ginjal masih menunggu keputusan dokter spesialis urologi.
Selain itu, pihak keluarga juga telah dikonfirmasi dan membenarkan bahwa Olas memang memiliki riwayat penyakit ginjal sejak sebelum aksi unjuk rasa berlangsung. Informasi ini memperkuat hasil diagnosa tim medis bahwa kondisi kesehatan Olas murni terkait penyakit bawaan, bukan akibat dugaan tindak kekerasan. ucap AKP Umar Kombong, S.H.
Sebagai bentuk kepedulian, Kapolres Ternate AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K., M.H. telah menjenguk langsung Olas di rumah sakit untuk memastikan bahwa yang bersangkutan mendapat pelayanan kesehatan terbaik karena tidak memiliki BPJS. Tim dokter RS Bhayangkara juga terus melakukan pendampingan selama proses perawatan.
Dengan demikian, Kami menegaskan bahwa isu mengenai dugaan kekerasan terhadap Olas dalam aksi unjuk rasa tidak benar. Dan Polres Ternate berkomitmen untuk terus mendampingi proses pemulihan kesehatan Olas, serta memastikan informasi yang beredar di masyarakat sesuai dengan fakta medis yang telah diverifikasi. tegas Kasi Humas.